Kepastian ini setelah anak asuh Rahmad Darmawan mengalahkan Persidafon
Dafonsoro dengan skor 2-1 di Stadion Barnabas Youwe, Jayapura, Rabu
(11/9).

Ditulis Oleh
Indonesia Cinta SepakBola™
Ikuti di twitter 
Ikuti di twitter
Arema Indonesia memastikan diri sebagai runner up Indonesia Super League
(ISL) 2012/2013. Kepastian ini setelah anak asuh Rahmad Darmawan
mengalahkan Persidafon Dafonsoro dengan skor 2-1 di Stadion Barnabas
Youwe, Jayapura, Rabu (11/9).
Memulai laga dengan tempo cepat,
kedua tim tampak seimbang serta saling menyerang. Persidafon Dafonsoro
tampak bermain agresif menghadapi Singo Edan.
Akhirnya sang
tuan rumah mampu mengejutkan lebih dulu lewat tembakan terukur Anis
Nabar, di mana penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga tak mampu membendung
sepakan Nabar. 1-0 di menit ke-9.
Persidafon yang tampil tanpa
beban terus leluasa melakukan penetrasi kepada Arema setelah gol Nabar,
namun Victor Igbonefo dan Purwaka Yudhi masih mampu melapisi Kurnia
Meiga untuk ancaman lebih lanjut dari Persidafon Dafonsoro.
Arema yang tampil dengan tiga penyerang kesulitan untuk membuat peluang
matang. Hal ini tak lepas dari kokohnya barisan belakang Persidafon yang
dihuni Olaso dan Konon.
Urung mendapat hasil di babak pertama,
pada babak kedua dimulai Rahmad Darmawan mengambil inisiatif dengan
memasukan Beto Goncalves untuk menggantikan Sunarto yang kurang impresif
sebagai penggedor di babak pertama.
Upaya Arema akhirnya membuahkan hasil. Pada menit ke-47, Arema menyamakan kedudukan lewat gol Greg Nwokolo.
Tim Gabus Sentani sendiri bermain kurang menggigit di babak kedua,
sementara Arema berulang kali menggempur lini pertahanan mereka.
Kombinasi serangan Singo Edan pun tampak lebih hidup setelah Beto
masuk. Gol kedua tim tamu tiba setelah Cristian Gonzales mampu
memanfaatkan peluang di menit ke-60, skor 2-1 bagi Arema.
Sampai babak kedua usai, Arema mampu mengamankan kemenangan mereka atas
Persidafon, serta memastikan diri menjadi runner-up ISL 2012/2013.
Usai laga pembesut Arema, Rahmad Darmawan mengatakan hari ini kita sempat kaget gol Persidafon karen prosesnya sangat cepat.
"Untung anak-anak bisa bangkit, finishing kita kurang efektif ada 3
peluang terbuang percuma. Di babak kedua kita mampu mengubah situasi,
walaupun peluang lebih bagus di babak pertama," kata RD sapaan akrap
Rahmad Darmawan.
"Meskipun sudah aman menjadi runner up ISL,
kita tetap fight lawan Persiram. Meski begitu, saya akan merotasi pemain
terutama pemain muda lebih banyak saya mainkan," bebernya.
Sementara Asisten Pelatih Persidafon, Erens Pehelerang mengaku timnya
sudah berjuang maksimal. “Kami sudah berjuang, tapi tak bisa berbuat
banyak juga,” urai Erens Pehelerang.
Menurut Erens, Persidafon
sendiri tidak akan terdegradasi jika persiapan sebelum berkiprah di ISL
dikerjakan serius. “Persiapan kami tidak sesuai harapan. Sejak awal pun
kami terseok-seok. Ini disebabkan karena pemain kami di awal putaran
pertama pas-pasan. Tidak ada pemain yang bisa mengangkat performa tim.
Ketika kami ingin merekrut pemain, manajemen tidak memberikan ruang,”
jelasnya.
Ia menyebut bahwa hal itu juga tidak akan terjadi
bila manajemen bisa menyelesaikan permasalahan pembayaran gaji pemain.
“Sementara pada putaran kedua, ada beberapa pemain yang kami rekrut.
Tapi, masalah finansial membuat tim terganggu. Itu masalah utama yang
sangat memengaruhi,” tutupnya.